Senin, 30 Juni 2014

Explore Bintan dan Tanjung pinang (Part 3)


Lanjooooot...




Mengenal pulau yang terkenal sebagai tambang bauksit ini membawa gue hanyut dalam masa-masa bercinta. *sakit


Gue lanjutin ke selatan pulau ini untuk mengetahui daerah yang dulu terkenal dengan tambang bauksit nya, namanya Kijang. Disini dulu berdiri perusahaan bauksit yang bernama PT. ANTAM yang sekarang udah tutup dan gak ada aktivitas pertambangan lagi. Dan untuk itu pemerintah membangun monumen bauksit, untuk mengenang masa-masa itu, masa masa dimana aku pernah mencintaimu. Haaaaalaaah pret..



mampir sejenak melepas dahaga




Setelah cukup lemes, karena disini gak ada apa-apa, berasa bosan, akhirnya gue coba ke pantai yang terkenal disini, pantai Trikora namanya, selain panjang dan lebar, di pantai ini juga banyak batu-batu besarnya. Cantik deh pantainya buat mikirin idup. :’)

info : pantai ini terbagi dari beberapa tempat, trikora 1 hingga trikora 4


 



 

 


»»  READMORE...

Kamis, 10 April 2014

Kontrol iri

Bagi gue memaksimalkan rasa iri rasanya seperti memaksimalkan dan menumbuhkan rasa semangat yang ada didalam diri, pernahkan dengar berita gara-gara sifat iri seseorang nekad melakukan kejahatan yang dibuat, ya mencuri, merampok, membuat fitnah atau bahkan membunuh.

Memang itu semua emang tergantung masing-masing pribadi bagaimana cara dia menyalurkan energi negatif ke dalam tindakan negatif atau positif.

Gue tumbuh dalam lingkungan energi negatif, dari kecil mungkin bisa dibilang lingkungan gue mendukung untuk berbuat negatif. Mulai dari drugs, alcohol, dan sebagainya.
Terlalu mudah buat gue bisa mencapai itu semua tanpa mencari atau bersusah panya menemukan barang negatif itu. Pernah sih buat gue untuk kepikiran mencoba atau bahkan memakainya ketika sedang diselimuti aura negatif yang orang terdekat lemparkan, walau pada akhirnya gue gak pernah nyentuh barang “itu” sedikitpun

Kembali ke “iri”... iri ada banyak macemnya kayak iri dengan teman-teman sebaya mendapatkan uang banyak, berhasil sukses tepat waktu, iri dengan dengan teman yang punya harta melimpah dari orangtuanya atau iri yang sederhana melihat teman sekantor dapet cuti bisa travelling keliling dunia sedangkan lu dengan sedihnya lagi ngebuat tugas kantor sambil pura-pura senyum dengan makna “aku rapopo”.

Kalian pernah dengar lagunya “Morrisey – We Hate It When Our Friends Become Successful” gak??, dari judulnya aja kita udeh tau kan. Hahahahaha...

Itu salah satu sikap iri, sekarang bagaimana menyiasati rasa iri ini menjadi hal yang positif.. dimulai dari cerita gue ya. Rasa iri tumbuh yang gue alami terjadi ketika tetangga gue punya tivi besar dan parabola, jadi temen gue enak banget tiap sore bisa nonton Satria Baja Hitam dan Power Ranger tanpa kebingungan mau nonton dimana, sedangkan gue musti ngemis dulu kalo mau ikut nonton dengan syarat harus udah mandi. Jadi gue musti nunjukin muka penuh bedak ke tuan rumah kalo gue udah mandi... !!!

Iri pengen punya tipi dan parabola? Ya jelas...!

Atau iri gimana ngeliat temen mendapatkan nilai A dimata kuliah yang susah dengan hasil dia suka “copy-paste” tugas, nyontek ujian atau nitip absen, sedangkan kita yang mati-matian berjuang, belajar atau mencari gagasan ide sendiri buat tugas, tapi mentok di B atau bahkan pernah dikasih C. Kali ini bukan iri tapi dongkol . kekekekekekekekekek

Iri ngeliat temen bisa liburan? Sedangkan lu cuma nyelesain tugas kantor yang bos kasih?

Iri ngeliat temen bisa mendapatkan penghargaan dari orang penting atau pejabat, sedangkan lu cuma bengong berkhayal aja disela sibuk jam kantor?

Iri ngeliat HP temen udeh semacem apel kegigit tapi HP lu masih berOS Symbian?

Iri gaji temen lebih besar... (kayaknya ini masih kategori antara dongkol, iri dan keki juga. :p)

Iri ngeliat temen menang kuis mulu, sedangkan lu udeh 10 kali ikut kuis cuma dapet khayalan doang.

Dan banyak lagi kejadian iri yang pernah dirasain.
So apa yang lu rasa dari iri ini? Membara? Semangat? Atau cuma ngedumel aja kayak cumi keserang hiu putih?

Kembali ke pribadi, gue iri banget liat kesuksesan teman yang sebelumnya dia ucapkan ke gue mimpi-mimpinya dan ternyata mimpinya berhasil dia gapai. 
Walau rasa iri gue bungkus dengan bersyukur bisa sekolah dan sekarang kerja walau jauh dari orangtua, dimana gue bisa banyak belajar mengenai banyak hal yang sekolah atau kampus gak berikan. Banyak ilmu yang bisa gue ambil, termasuk ilmu mengontrol iri menjadi tindakan nyata yang positif.

Iri bagi gue merupakan suatu anugrah yang Tuhan kasih, yang bisa membuat diri gue bisa terus melangkah jalan, bisa melihat dunia yang berbeda, bisa memahami perbedaan dan bahkan bisa membuat orang terdekat tersenyum.

Menurut gue sifat iri merupakan sifat yang gak harus dihindari, ditakutin atau bahkan dibuang, dengan iri kadang bisa termotivasi, terbakar api semangat atau bahkan bisa melewati target iri dari yang kita tandai...


Seperti Yin dan Yang, Hitam dan Putih... bersyukur dan iri.... masing-masing punya porsi dan bagian masing-masing, tinggal diri kita aja yang harus bisa me-manage nya dengan baik...


dan



Ini iri ku mana iri mu. :)
»»  READMORE...

Rabu, 05 Maret 2014

Explore Bintan dan Tanjung pinang (Part 2)

(Sungai kecil, Pantai Sakera dan Kota Tanjung Uban)

Kemaren di bagian pertama gue ulas mengenai kawasan wisata Lagoi (bintan utara), karena masih didaerah bintan utara, perjalanan gue lanjutkan ke daerah sungai kecil (bukan nama sungai tapi ini nama kelurahan, seriuuus).

Gue ketempat yang namanya pelantar sungai kecil, dimana disini banyak dijual hasil tangkapan ikan. Disini pun gue bisa ngobrol dengan nelayan dan melihat-lihat tempat banyak kapal nelayan bersandar dan rumah yang didirikan diatas air.


itu dia nelayannya lagi dules (duduk woles)
Dan pas banget disana lagi banyak kapal yang bersandar, karena angin yang cukup kuat menerjang, ketimbang mereka melaut berasa berselancar, jadi mereka mengurungkan niatnya melawan alam.

Setelah melihat-lihat, gue lanjutin perjalanan ke pantai yang ada didekat sana, namanya Pantai Sakera, letaknya mendekati kota kecil Tanjung Uban..

Dengan namanya yang imut menggemaskan dan humoris pasti mengira ini pantai yang menawan, perlu diketahui kalo hanya sekedar melepas penat dan santai, gue rasa lumayan untuk singgah sekedar minum es kelapa muda, dan menikmati sore turunnya matahari, gak ada yang istimewa dengan pantai ini, gue rasa jangan berharap lebih dengan keindahan pantai ini, tp lumayan untuk ngusir penat di kepala.





Mungkin karena pantai ini yang tidak dibersihkan dan banyak beberapa kotoran dari manusia biadab makanya terkesan pantai ini kotor.

Hanya sekitar kurang lebih 10 menit dari pantai Sakera ini, terdapat kota kecil, namanya kota Tanjung Uban, disini ada pelabuhan kapal menuju langsung ke Batam, di pelabuhan ini, mungkin satu-satunya pelabuhan menuju batam yang memiliki kapal besar (ferry/Roro) yang mengangkut kendaraan seperti mobil dan pasukannya ke batam.

Dan gimana ya menjelaskan kota ini. Ummmmmmmmmmmm. Gak ada apa-apa. :D hehe
Tapi sate madura depan masjid At-Taqwa, serius enak.. :’)

Suasana Kota Tanjung Uban






»»  READMORE...

Senin, 03 Maret 2014

Hari ke Tiga Solo Backpackers

(BATAM-SINGAPORE-MALAYSIA Part 3)

Dengan ajaibnya bertemu banyak orang Indonesia yang baik hati dinegeri orang, ini gue berasa ada di tanah air sendiri...


Lanjut jalan kemana kaki melangkah dan menghibur diri, dan gue gak segan untuk mencoba beberapa makanan pedagang kaki lima dinegeri sini.


Gue gak tau ini makanan jenis apa, tapi rasanya kayak pempek dalam bentuk kerupuk, serius enak !!, ENAK !!!
Gue makan entah udah berapa banyak, tp gue harus mengontrol pola makan perut gelandangan ini, buat mencoba makanan yang lain dan menghemat budget traveling..
 
Dan berlanjut gue menemukan martabak, gue pikir karena yang buat kayaknya ahli dan dirasa enak, iseng deh gue beli, buat perbandingan aja enakan mana sama yang di Indonesia.
Hasilnya gue kasih nilai 55, hambar gak ada rasa, kalo di Indonesia martabak ini  gue jamin gak laku, dengan harga 1 RM Cuma dapet sepotong segitiga kecil, rugiiiii....



Lanjut jalan lagi, eh gue liat ada pedagang kacang yang mirip di film Thailand > The Billionaire Top Secret... hihihi tapi gak gue beli, karena emang gue gak suka kacang, ketimbang ke buang..



Setelah berkeliling cukup lama kesana kemari, liat ini liat itu, ketempat ini ketempat itu yang kalian bisa googling sendiri mana aja wisata di KL, guepun istirahat sejenak di deket daerah pasar seni dan ngelanjutin makan jeruk pemberian TKI di singapore kemaren sekalian mengistirahatkan kaki yang mulai terasa pegel kayak abis duel sama Bezita. Sambil duduk dan memperhatikan warga yang mulai pada pulang dari kerja, gue juga memperhatikan sudut kota ini yang “lumayan” bersih ketimbang negara gue sendiri. Ketika sedang asik memperhatikan lingkungan sekitar, eh mendadak gue dihibur permainan air yang ada didepan mata, mungkin permainan air mancur ini sekitar 10 menit doang.



Tapi ngelihat permainan air ini, perasaan gue jadi tenang dan terhibur. Aaah serius gue iri konsep ini, disela orang hilir mudik pulang kerja, dan untuk menghibur dari penatnya kerja, pemerintah malaysia ngebuat ini ditengah-tengahnya, bukan suatu yang besar sih, tp hal kecil begini lumayan bisa menekan rasa penat dan jenuh.
Menunjukan waktu sudah mulai sore, gue ingat kalo punya janji dengan teman gue untuk ngerayain tahun baru bareng di KLCC..
Lanjut menggunakan komuter line yang bermerk RapidKL gue pergi menuju KLCC..
Nyampe KLCC gue melihat suasana kota yang padat karena banyak yg pulang kerja, disini gue ngeliat banyak warga keturunan india, chinese dan beberapa bule dengan santai ngobrol dan berbagi cerita..
Gue duduk dan memandang KLCC dengan perasaan haru, karena disini banyak keluarga saling berfoto bersama, tertawa bersama dan berbagi kecerian.
Gue cuma bisa duduk memandang tingginya KLCC dan berkata dalam hati “mak, yah, ipong sekarang di malaysia, ipong bisa kok sendiri kemana tempat yang pengen tuju, ipong bukan anak-anak lagi yang kalian selalu khawatirkan, tapi ipong rindu kalian...”

Dan sialnya gue larut dalam rasa rindu ini.

Setelah menunggu sekian lama akhirnya temen gue dateng, dan dengan teman-temannya gue ikut merayakan tahun baru dengan mereka..


Setelah menyaksikan pergantian tahun baru ini, gue pulang dan mengistirahatkan tubuh agar besoknya gue bisa pulang dengan badan yang gak terlalu kecapean.

Gue rasa gue udah cukup selesai dengan KL, walau sebenernya masih banyak lagi tempat yang harus gue singgahi. Setelah berpisah dengan teman yang cukup biasa, dan rasa terima kasih yang besar gue ucapkan karena sudah memberkan tumpangan menginap dan beberapa pemberian makanan yang menurut gue sudah wah banget, gue pergi ke KL center untuk naek kereta menuju singapore dan balik lagi ke Indonesia yaitu ke Batam. 

Tapi next time gue bakal balik lagi kesini atau bahkan ketempat lain dengan cara dan jalan yang gue buat sendiri.
»»  READMORE...

Jumat, 17 Januari 2014

Explore Bintan dan Tanjung pinang

Udah 6 bulan gue merantau dipulau ini, coba deh gue urai beberapa hal yang gue tau dengan pulau ini.

Bintan merupakan sebuah pulau yang ada di Provinsi Kepulauan Riau, Bintan juga merupakan pulau sama seperti Pulau Batam yang berbatasan laut langsung dengan negara Singapore dan Malaysia.

Dibagian utara pulau ini terkenal dengan resort yang di miliki oleh investor asing, seperti investor dari Rusia, Singapore dan lain-lain, jadi rasanya sedih banget jika beberapa pantai yang indah dan bagus seharusnya bisa dinikmati dengan mudah malah jadi agak susah untuk dinikmati bahkan untuk masuk sekedar melihat pantainya. :(

beberapa gambar yang berhasil gue abadiin selama gue eplorer pulau ini menggunakan kendaraan roda dua. :D

Pertama beberapa resort di Lagoi (Bintan utara) yang berhasil gue masuki :

Swimming pool Nirwana Garden Resort
Pantai di Nirwana Garden Resort
Pantai Di Nirwana Garden Resort

Pantai Di Nirwana Resort

masih di daerah Lagoi, gue berkesempatan untuk bisa nikmatin wisata Hutan Bakau (mangrove) di malam hari dan pagi hari menggunakan kapal berupa perahu boat, jadi kalo malam wisatanya nikmatin hutan mangrove yang banyak hewan kunang-kunangnya, sedangkan pada pagi atau siang hari ya nikmatin gimana dan ada apa aja di hutan bakau itu.

Harga wisatanya kalo gak salah sekitar Sin $34 sekali perjalanan

wisata mangrove malam hari
karena gue pake kamera hp jadinya gak bisa moto digelep-gelepan..

Keberangkatan awal, diboat nanti ada tour guide nya yang menggunakan bahasa Inggris atau Mandarin
(namanya juga resort)
Hutan Mangrove
masih di Hutan mangrove

Pantai di Bintan Lagoon Resort

Bintan Lagoon Resort
Masih banyak lagi resort yang ada di Lagoi ini, tapi gue gak bisa masuk dan resort dilagoi ini hanya dapat dinikmati untuk kalangan menengah keatas saja.. :(


»»  READMORE...